Minggu, 27 Oktober 2013

ARSITEKTUR TELEMATIKA



Arsitekstur Telematika

Arsitektur system harus berdasarkan konfigurasi sistem secara keseluruhan yang akan menjadi tempat dari DBMS, basis data dan aplikasi yang memanfaatkannya yang juga akan menentukan bagaimana pemakai dapat berinteraksi dengannya. Seiring dengan kemajuan teknologi, aristektur tersebut semakin beraneka ragam atau semakin banyak jenisnya dan berubah pula keunggulannya. Yang harus menjadi pertimbangan utama dalam menentukan arsitektur sistem, yang paling cocok tentu saja bukan hanya keunggulan teknologinya saja, kita harus mempertimbangkan pula faktor biaya dan yang sesuai dengan kebutuhan nyata ditempat dimana sistem akan digunakan.

Tiga elemen utama sebuah arsitektur, masing-masing sering dianggap sebagai arsitektur, adalah :
1. Arsitektur sistem pemrosesan, menentukan standar teknis untuk hardware, lingkungan sistem operasi, dan software aplikasi, yang diperlukan untuk menangani persyaratan pemrosesan informasi perusahaan dalam spektrum yang lengkap. Standar merupakan format, prosedur, dan antar muka, yang menjamin bahwa perlengkapan dan software dari sekumpulan penyalur akan bekerja sama.
2. Arsitektur telekomunikasi dan jaringan, menentukan kaitan di antara fasilitas komunikasi perusahaan, yang melaluinya informasi bergerak dalam organisasi dan ke peserta dari organisasi lain, dan hal ini juga tergantung dari standar yang berlaku.
3. Arsitektur data, sejauh ini merupakan yang paling rumit diantara ketiga arsitektur di atas, dan termasuk yang relatif sulit dalam implementasinya, menentukan organisasi data untuk tujuan referensi silang dan penyesuaian ulang, serta untuk penciptaan sumber informasi yang dapat diakses oleh aplikasi bisnis dalam lingkup luas.

Arsitektur Client-Server telematika terdiri dari 2 buah arsitektur yakni, Arsitektur sisi Client dan sisi Servernya.
1.Arsitektur Sisi Client
Istilah ini merujuk pada pelaksanaan atau penyimpanan data pada Browser (atau klien) sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi klien eksekusi, dan cookie adalah contoh dari sisi klien penyimpanan. Lihat Cookie, Server Side.
Karakteristik Klien :
- Selalu memulai permintaan ke server.
- Menunggu balasan.
- Menerima balasan.
- Biasanya terhubung ke sejumlah kecil dari server pada satu waktu.
- Biasanya berinteraksi langsung dengan pengguna akhir dengan menggunakan antarmuka pengguna seperti antarmuka pengguna grafis.
- Khusus jenis klien mencakup: web browser, e-mail klien, dan online chat klien.

2.Arsitektur Sisi Server
Sebuah eksekusi sisi server adalah server Web khusus eksekusi yang melampaui standar metode HTTP itu harus mendukung. Sebagai contoh, penggunaan CGI script sisi server khusus tag tertanam di halaman HTML, tag ini memicu tindakan terjadi atau program untuk mengeksekusi.
Karakteristik Server :
- Selalu menunggu permintaan dari salah satu klien.
- Melayani klien permintaan kemudian menjawab dengan data yang diminta ke klien.
- Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan klien.
- Jenis server khusus mencakup: web server, FTP server, database server, E-mail server, file server, print server. Kebanyakan web layanan ini juga jenis server.
Jadi, secara umum Arsitektur Klien-server atau jaringan komputer adalah sebuah aplikasi terdistribusi arsitektur yang partisi tugas atau beban kerja antara penyedia layanan (server) dan pelayanan pemohon, disebut klien. Sering kali klien dan server beroperasi melalui jaringan komputer pada hardware terpisah. Sebuah mesin server adalah performa tinggi host yang menjalankan satu atau lebih program server yang berbagi sumber daya dengan klien. Seorang klien tidak berbagi apapun dari sumber daya, tetapi meminta server layanan konten atau fungsi. Oleh karena itu klien memulai sesi komunikasi dengan server yang menunggu (mendengarkan) masuk permintaan. Dalam perkembangannya, client/ server dikembangkan oleh dominasi perusahaan software besar yaitu Baan, Informix, Lotus, Microsoft, Novell, Oracle, PeopleSoft, SAP, Sun, dan Sybase. Perusahaan-perusahaan ini adalah superstar pada era pertama dimunculkannya konsep client/ server. Saat ini perusahaanperusahaan ini telah menjadi perusahaan komputer yang stabil dan besar.

Sumber Referensi

  • http://aditpato7.wordpress.com/2011/10/26/arsitektur-telematika/ 

TREND TELEMATIKA



PENGERTIAN TELEMATIKA

Kata Telematika berasal dari bahasa Perancis “TELEMATIQUE” yang berarti bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika.
Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai {the new hybrid technology} yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.

PERKEMBANGAN TELEMATIKA

            Pada zaman dahulu cara manusia untuk berkomunikasi adalah dengan mengirimkan pesan lewat surat yang dikirimkankan sesuai dengan tujuan yang dituju. Setelah berkembangnya teknologi maka berkembang juga cara untuk berkomunikasi yaitu melalui pesan singkat (SMS), telepon, dan surat elektronik (email), internet, dan sebagainya. Bahkan dengan teknologi yang ada, sekarang manusia dapat mampu berbicara sambil menatap lawan bicaranya yang berada di tempat yang berbeda. Tidak hanya menggunakan komputer, tetapi sekarang telah ada piranti yang mendukung komunikasi dengan lebih mudah dan leluasa serta mempunyai sisi mobilitas yang tinggi.
            Perkembangan telematika di Indonesia mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat. Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan, rentang waktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.

1. Periode Rintisan

            Pada periode ini, penggunaan teknologi telematika oleh masyarakat Indonesia masih terbatas. Sarana kirim pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu group, dirintis pada tahun 1980-an. Mailinglist (milis) tertua di Indonesia dibuat oleh Johny Moningka dan Jos Lukuhay, yang mengembangkan perangkat “pesan” berbasis “unix”, “ethernet”, pada tahun 1983, persis bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol resmi di Amerika Serikat. Pada tahun-tahun tersebut, istilah “unix”, “email”, “PC”, “modem”, “BBS”, “ethernet”, masih merupakan kata-kata yang sangat langka.
            Periode rintisan telematika ini merupakan masa dimana beberapa orang Indonesia belajar menggunakan telematika, atau minimal mengetahuinya. Tahun 1980-an, teleconference terjadwal hampir sebulan sekali di TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang menyajikan dialog interaktif antara Presiden Suharto di Jakarta dengan para petani di luar jakarta, bahkan di luar pulau Jawa.

2. Periode Pengenalan

            Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu, setelah dipinggirkan dari panggung politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan dikenal sebagai Karang Taruna. Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun 1980-an, terus berkembang.
Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994, dan milis adalah salah satu bagian dari sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan dalam tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet.
            Dua tahun keterbukaan informasi ini, salahsatu dampaknya adalah mendorong kesadaran politik dan usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan hadirnya televisi swasta nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun 1995-1996.
Teknologi telematika, seperti komputer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televisi internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998.

3. Periode Aplikasi

            Pada periode ini, technologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televisi, dan teleconference melalui 3G. Teknologi komputer demikian, kini hadir dengan skala (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada cafĂ© dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.
Data statistik tersebut menunjukkan aplikasi telematika cukup signifikan di Indonesia. Namun demikian, telematika masih perlu disosialisasikan lebih intensif kepada semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Pemberdayaan manusianya, baik itu aparatur Negara ataupun non-pemerintah, harus terus ditumbuhkembangkan.
Sedikit kurang lebihnya dapat dijelaskan bagaimana perkembangan telematika dari berbagai macam sumber yang didapat. agar membantu kita akan keingin tahuan dengan berkembangnya ilmu telematika. :)

Tren Ke Depan Usaha Telematika

            Pada prinsipnya berbagai jenis usaha di dunia telematika dapat di pilah-pilah menjadi berbagai usaha yang sifatnya modular tidak terlalu tergantung satu dengan lainnya. Beberapa servis seperti NIC servis & CA/RA/PKI servis memang merupakan servis pendukung yang sifatnya tidak terlalu profit-oriented, akan tetapi tidak bisa di pisahkan dari usaha yang didukungnya.
            Secara umum model yang ingin di usulkan terlihat dalam gambar model terlampir. Model dibuat modular yang berarti entitas industri di masing-masing segmen di usahakan untuk bisa berdiri sendiri tidak harus tergantung satu sama lain.
Ada lima (5) kelompok besar segmen industri jasa yang di identifikasi yaitu:
1. Infrastruktur Telekomunikasi (biasanya risiko bisnis paling besar)
2. Infrastruktur Internet (biasanya risiko bisnis sedang & rendah)
3. Hosting service (biasanya risiko bisnis rendah)
4. Transaction type service (biasanya risiko bisnis rendah).
5. Content / knowledge producer (biasanya risiko bisnis rendah).
            Ada dua (2) arah utama yang terjadi di level aplikasi yang pertama ke arah jasa yang sifatnya transaksi (biasanya di sini yang berputar adalah uang & barang) yang ke dua lebih ke arah transaksi pengetahuan & informasi. Karakteristik dari kedua arah tersebut akan berbeda; sayang sekarang ini yang lebih di gembar-gemborkan terutama e-commerce – padahal jika kita cukup pandai (dalam arti berpengetahuan banyak) maka bermain-main di k-commerce akan lebih menarik.
Ada tiga (3) hal utama yang akan menentukan kehidupan / tingkat kompetisi maupun kontrol pemerintah di jenis usaha yang dipilih, tiga (3) hal tersebut adalah:
• Tingkat risiko bisnis.
• Kontrol kualitas.
• Tanggung jawab sosial (menjamin proses cross subsidi).
            Pada tingkat risiko bisnis yang rendah, sebaiknya pasar di bebaskan dari proses lisensi atau perizinan – kompetisi bebas diberlakukan konsekuensinya kontrol kualitas di lakukan sendiri oleh masyarakat; pemerintah dapat memfasilitasi transparansi kualitas entitas. Sebaliknya untuk tingkat risiko bisnis yang tinggi, proses perizinan atau lisensi yang di ikuti kontrol kualitas dari pemerintah. Yang perlu diperhatikan barangkali membuat semua proses menjadi transparan ke masyarakat banyak.
            Dalam hal semua jenis usaha pada akhirnya bukan teknologi yang akan memenangkan pertandingan. Teknologi hanyalah alat bantu semata, kemenangan hanya bisa diperoleh dari keberhasilan dalam membentuk massa yang real di masyarakat. Dalam dunia informasi yang biasanya massanya berpendidikan, proses community building agak lebih pelik dari pada dunia biasa. Konsep penggalangan massa seperti para partai politik di dunia nyata tidak mungkin dilakukan di dunia maya. Interaksi dua arah berbentuk diskusi, di talkshow, di kolom-kolom media di tumpu oleh kemampuan leadership (kepemimpinan), total customer satisfaction dan komitmen kepada masyarakat berpengetahuan akan menjadi kunci keberhasilan dalam melibatkan masyarakat dalam kebersamaan. Fungsi fasilitator sangat erat di dunia maya sangat berbeda dengan dunia nyata yang lebih mementingkan struktur dan komando.

Sumber referensi



Minggu, 06 Oktober 2013

SDM TOKO LARIS (tugas analisis kinerja system)

TUGAS ANALISIS KINERJA SISTEM TUGAS KELOMPOK TUGAS ANALISIS KINERJA SISTEM SDM “TOKO LARIS” 4KA30 HENDRA SATRIA 13110212 RIKI NUGROHO 15110954 SOFYAN ABDUL 16110637 FIRMAN MICHAEL 12110808 MUCHLIS ARIADI 19110046 SUMBER DAYA MANUSIA PADA TOKO LARIS Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas) Tahapan penerimaan pegawai Toko Laris : a. Rekrutmen tenaga kerja/Recruitment. Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai. Pada Toko Laris ini merekrut SPG,SPB dan Kasir. b. Seleksi tenaga kerja/Selection. Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup/cv/curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan di Toko Laris ini yang membutuhkan SPG,SPB dan Kasir. c. Pelaksanaan Ujian atau tes yang biasanya dilakukan sesuai bidang pekerjaan yang dilakukan perusahaan tersebut. Untuk Toko Laris ini ujian yang dilakukan ujian tertulis dengan menuliskan code yang dikuasai peserta ujian untuk memecahkan suatu kasus. Tes lain yaitu berupa psikotest dan tes aptitude. d. Wawancara adalah tahap selanjutnya ika peserta lolos tahap ujian maka calon karyawan akan dihubungi kembali dan akan diundang untuk mengikuti tahap wawancara. Peserta akan ditanya dengan berbagai macam pertanyaan yang terkadang bisa menjebak peserta itu sendiri. Pertanyaan yang paling sering muncul adalah “berapa gaji yang anda inginkan?”. Sama seperti perusahaan lain Toko Laris juga menggunakan metode tersebut kepada calon pegawainya. e. Jika lolos tahap wawancara maka calon pegawai lolos pada tahap wawancara, maka calon pegawai akan diterima bekerja ataupun masih diberikan beberapa test lagi sesuai kebijakan perusahaan tersebut. Toko Laris ini akan langsung menerima calon pegawai tersebut setelah lolos tahap wawancara dan memberikanya training kerja (masa percobaan kerja selama 1 bulan ) KESIMPULAN Begitu pentingnya peran karyawan dalam memberikan pelayanan, sehingga banyak para pengusaha yang berpendapat bahwa mereka harus menjual 20 % produk, sisanya menjual pelayanan. Sektor pelayanan ini sangat berhubungan erat dengan emosi pelanggan, kalau produknya bagus ditambah dengan pelayanan yang ramah, cepat dan efisien, maka dijamin konsumen akan loyal dengan produk kita. Sebaliknya, karyawan yang jutek tak hanya membuat pembeli kapok dan malas melakukan transaksi tetapi juga enggan untuk kembali lagi ke tempat usaha semula. Sementara bagi pemilik usaha, ia kehilangan kesempatan menuai keuntungan akibat sikap karyawan yang minus terhadap konsumen. Padahal sesuai dengan pepatah lama, yang menganggap seorang pembeli adalah raja mewajibkan pemilik usaha untuk memberikan service sebaik mungkin kepada pelanggannya. TUGAS ANALISIS KINERJA SISTEM TUGAS KELOMPOK TUGAS ANALISIS KINERJA SISTEM SDM “TOKO LARIS” 4KA30 HENDRA SATRIA 13110212 RIKI NUGROHO 15110954 SOFYAN ABDUL 16110637 FIRMAN MICHAEL 12110808 MUCHLIS ARIADI 19110046 SUMBER DAYA MANUSIA PADA TOKO LARIS Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas) Tahapan penerimaan pegawai Toko Laris : a. Rekrutmen tenaga kerja/Recruitment. Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai. Pada Toko Laris ini merekrut SPG,SPB dan Kasir. b. Seleksi tenaga kerja/Selection. Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup/cv/curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan di Toko Laris ini yang membutuhkan SPG,SPB dan Kasir. c. Pelaksanaan Ujian atau tes yang biasanya dilakukan sesuai bidang pekerjaan yang dilakukan perusahaan tersebut. Untuk Toko Laris ini ujian yang dilakukan ujian tertulis dengan menuliskan code yang dikuasai peserta ujian untuk memecahkan suatu kasus. Tes lain yaitu berupa psikotest dan tes aptitude. d. Wawancara adalah tahap selanjutnya ika peserta lolos tahap ujian maka calon karyawan akan dihubungi kembali dan akan diundang untuk mengikuti tahap wawancara. Peserta akan ditanya dengan berbagai macam pertanyaan yang terkadang bisa menjebak peserta itu sendiri. Pertanyaan yang paling sering muncul adalah “berapa gaji yang anda inginkan?”. Sama seperti perusahaan lain Toko Laris juga menggunakan metode tersebut kepada calon pegawainya. e. Jika lolos tahap wawancara maka calon pegawai lolos pada tahap wawancara, maka calon pegawai akan diterima bekerja ataupun masih diberikan beberapa test lagi sesuai kebijakan perusahaan tersebut. Toko Laris ini akan langsung menerima calon pegawai tersebut setelah lolos tahap wawancara dan memberikanya training kerja (masa percobaan kerja selama 1 bulan ) KESIMPULAN Begitu pentingnya peran karyawan dalam memberikan pelayanan, sehingga banyak para pengusaha yang berpendapat bahwa mereka harus menjual 20 % produk, sisanya menjual pelayanan. Sektor pelayanan ini sangat berhubungan erat dengan emosi pelanggan, kalau produknya bagus ditambah dengan pelayanan yang ramah, cepat dan efisien, maka dijamin konsumen akan loyal dengan produk kita. Sebaliknya, karyawan yang jutek tak hanya membuat pembeli kapok dan malas melakukan transaksi tetapi juga enggan untuk kembali lagi ke tempat usaha semula. Sementara bagi pemilik usaha, ia kehilangan kesempatan menuai keuntungan akibat sikap karyawan yang minus terhadap konsumen. Padahal sesuai dengan pepatah lama, yang menganggap seorang pembeli adalah raja mewajibkan pemilik usaha untuk memberikan service sebaik mungkin kepada pelanggannya.