Wifi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity. Wifi adalah
teknologi jaringan tanpa kabel yang menggunakan frekuensi tinggi.
Frekuensi yang digunakan oleh teknologi WIFi berada pada spektrum 2,4
Ghz. Kita dapat terhubung ke internet dengan Wifi menggunakan sebuah
notebook dan PDA yang dilengkapi dengan kartu WiFi (WiFi card). Jika
notebook yang kita gunakan menggunakan prosesor yang dilengkapi
teknologi Mobile Centrino, maka kartu WiFi tersebut tidak dibutuhkan.
Dengan menggunakan WiFi, kita dapat mengakses internet dengan cepat.
WiFi mempunyai kemampuan akses internet dengan kecepatan hingga 11 Mbps.
Kita tidak membutuhkan kabel untuk terhubung kejaringan WiFi. Namun,
kita harus berada pada daerah yang mempunyai sinyal WiFi. Daerah yang
mempunyai sinyal WiFi adalah daerah yang berada pada radius 100 meter
dari titik akses yang sering disebut hotspot.
Ada tiga kompunen yang terdapat dalam sebuah lokasi hotspot, antara lain sebagai berikut:
1. Access pint (titik akses) adalah perangkat yang menghubungkan
teknologi Wireless LAN dengan ethernet yang terdapat di komputer. Titik
akses memiliki kemampuan untuk melayani pengguna sebanyak 128 orang.
Luas daerah yang dapat dijangkau oleh sebuah titik akses mencapai
25-1000 meter.
2. Access controller (pengendali akses) adalah perangkat yang berfungsi
sebagai alat autentifikasi untuk mengecek, apakah seorang pengguna
merupakan orang yang mempunyai hak atau izin untuk melakukan akses.
3. Internet link adalah perangkat yang menghubungkan lokasi hotspot
dengan internet. Internet link mempunyai kemamuan koneksi internet
sampai kecepatan 512 kbps. Kemampuan koneksi tersebut digunakan untuk
melayani seluruh pengguna dalam satu lokasi. Kelemahan dari akses
internet dengan WiFi adalah akses hanya dapat dilakukan pada daerah
sejauh 100 m dari titik akses, dan sampai saat ini, hanya tempat-tempat
tertentu yang sudah dipasangi titik akses. Tempat-tempat tertentu
tersebut biasanya adalah kampus-kampus, hotel, kafe, bandara dan
tempat-tempat umum lainnya.
Sumber : http://lihatfoto.pun.bz/pengertian-wifi-lengkap.xhtml
Rabu, 15 Januari 2014
Kelebihan Dan Kekurangan Wireless
Kelebihan Dan Kekurangan Wireless
1. Kualitas sinyal akan dipengaruhi oleh provokasi udara, artinya kualitas koneksi saat cuaca bagus akan berbeda dengan kualitas koneksi saat cuaca buruk (jika digunakan diluar gedung) dan akan dipengaruhi oleh batas-batas dinding gedung.
2. Mahal dalam investasi jika dibanding dengan menggunakan kabel.
3. Kemungkinan penyadapan koneksi lebih besar terjadi dibanding menggunakan media kabel.
4. Biaya peralatan mahal
5. Keamanan data rentan
6. Interferensi gelombang radio
7. Delay (kelambatan) yang sangat besar
8. Produk dari produsen yang berbeda kadang-kadang tidak kompatibel.
Kelebihan Wireless, antara lain :
1. Biaya pemeliharaan murah
2. Pembagunan jaringan cepat
3. Mudah dikembangkan
4. Mudah dan murah untuk direlokasi
5. Infrastruktur berdimensi kecil
6. Berbagi sumber file dapat dipindah-pindahkan dengan mudah tanpa menggunakan kabel.
7. Mudah untuk di-setup dan handal sehingga cocok untuk pemakaian di kantor atau di rumah.
Sumber : http://serba-serbiit.blogspot.com/2011/03/kelebihan-dan-kekurangan-wireless.html
Pengertian Rooter
Router adalah perangkat jaringan yang
digunakan untuk membagi protocol kepada anggota jaringan yang lainnya,
dengan adanya router maka sebuah protocol dapat di-sharing kepada
perangkat jaringan lain. Contoh aplikasinya adalah jika kita ingin
membagi IP Adress kepada anggota jaringan maka kita dapat menggunakan
router ini, ciri-ciri router adalah adanya fasilitas DHCP (Dynamic Host
Configuration Procotol), dengan mensetting DHCP, maka kita dapat membagi
IP Address, fasilitas lain dari Router adalah adanya NAT (Network
Address Translator) yang dapat memungkinkan suatu IP Address atau
koneksi internet disharing ke IP Address lain.
misalnya
jika pada suatu perangkat jaringan (komputer) memiliki IP Adress
192.168.0.1, maka agar komputer lain dapat berkomunikasi, harus
diberikan IP Address dengan Network Identification 192.168.0 dan dengan
Host Identification 2-254, contoh 192.168.0.10, 192.168.0.11 dan
seterusnya.
Permasalahan
akan muncul ketika perangkat jaringan yang terhubung sangat banyak
(biasanya di atas 20 perangkat), seorang administrator akan dipaksa
berkeliling untuk mensetting IP Address tiap host, Oleh karenanya kita
dapat menggunakan Router.
Jenis-jenis Router
1. Router Aplikasi
2. Router Hardware
3. Router PC
Router
aplikasi adalah aplikasi yang dapat kita instal pad sistem operasi,
sehingga sistem operasi tersebut akan memiliki kemampuan seperti router,
contoh aplikasi ini adalah Winroute, WinGate, SpyGate, WinProxy dan
lain-lain.
Router
Hardware adalah merupakan hardware yang memiliki kemampuan sepertiu
router, sehingga dari hardware tersebut dapat memancarkan atau membagi
IP Address dan men-sharing IP Address, pada prakteknya Router hardware
ini digunakan untuk membagi koneksi internet pada suatu ruang atau
wilayah, contoh dari router ini adalah access point, wilayah yang dapat
mendapat Ip Address dan koneksi internet disebut Hot Spot Area.
Router
PC adalah Sistem Operasi yang memiliki fasilitas untuk membagi dan
mensharing IP Address, jadi jika suatu perangkat jaringan (pc) yang
terhubung ke komputer tersebut akan dapat menikmati IP Address atau
koneksi internet yang disebarkan oleh Sistem Operasi tersebut, contoh
sistem operasi yang dapat digunakan adalah semua sistem operasi berbasis
client server, semisal Windows NT, Windows NT 4.0, Windows 2000 server,
Windows 2003 Server, MikroTik (Berbasis Linux), dan lain-lain.
Cara Kerja Jaringan Wireless
Cara Kerja
Jaringan Wireless
Kata
wireless didefinisikan sebagai “tidak memiliki kabel “. Dalam terminologi
jaringan, pengertian wireless adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
setiap komputer jaringan dimana tidak ada sambungan kabel fisik antara pengirim
dan penerima, melainkan jaringan terhubung oleh gelombang radio dan / atau
microwave untuk berkomunikasi. Jaringan wireless menggunakan peralatan khusus
seperti NIC s, AP s dan router untuk konektivitas jaringan.
Wireless
adalah Sebuah WLAN yang menyediakan jaringan komunikasi nirkabel jarak pendek
menggunakan radio atau sinyal inframerah bukan menggunakan kabel jaringan.
Wireless atau WLAN digunakan untuk memperluas area jaringan lokal yang sudah
ada. WLAN dibangun dengan perangkat keras jaringan komputer seperti access
point, wireless router dan sebagainya. pengguna wireless berkomunikasi dengan
Access Point menggunakan jaringan adapter wireless yang mirip dengan fungsi
adaptor Ethernet (landcard) pada komputer atau laptop.
Wireless
adalah jaringan nirkabel menggunakan gelombang radio, seperti ponsel, televisi
dan radio. Bahkan, komunikasi melalui jaringan wireless sangat mirip komunikasi
radio dua arah. Cara kerja wireless seperti ini
Frekuensi
Frekuensi
yang dipakai adalah 2,4 Ghz atau 5Ghz yakni frekuensi yang regolong pada ISM
(Industri, Scientific, dan Medial). Dalam teknologo W LAN ada dua standar yang
digunakan yakni :
1. 802.11 standar indoor yang terdiri
dari :
a.
802.11 2,4 Ghz 2 Mbps
b.
802.11a 5 GHz 54 Mbps
c.
802.11a 2X 5 GHz 108 Mbps
d.
802.11b 2,4 GHz 11 Mbps
e.
802.11g 2.4 GHz 54 Mbps
f.
802.11n 2,4 GHz 120 Mbps
1. 802.16 satandar outdoor salah
satunya adalah WiMAX (World Interoperability for Microwave Access) yang sedang
digodok penggunaannya di Indonesia.
Adaptor
wireless komputer menerjemahkan data menjadi sinyal radio dan mengirimkan
(memancarkan) menggunakan antena.
Router
wireless menerima sinyal dan melakukan decode data. Router mengirimkan
informasi ke Internet koneksi kabel Ethernet dan terhubung ke komputer
penerima.
Wireless
Internet adalah layanan internet yang dapat diakses tanpa koneksi kabel fisik
ke komputer menggunakan Internet. Layanan Internet wireless umumnya disediakan
oleh penyedia layanan Internet melalui router wireless, atau secara lokal
melalui penggunaan router wireless yang terhubung ke kabel atau modem DSL di
rumah atau di kantor.
keamanan
Jaringan tetap menjadi isu penting bagi pengguna wireless. Teknologi seperti
WEP digunakan untuk meningkatkan keamanan pada jaringan wireless. WEP digunakan
untuk membuat password keamanan standar untuk mencegah akses tidak sah ke
access point. Jadi tidak semua orang bisa menggunakan wireless hanya sebatas
pengguna yang mempunya password.
Berdesarkan
pengertian wireless dimana tidak dibutuhkannya kabel atau perangkat lainnya
untuk terhubung ke router, maka dengan seperti ini semua orang bisa mengakses
jaringan wireless anda di area tertertentu, makan ada baiknya Ketika menyiapkan
jaringan wirleess di satu rumah atau kantor jaringan harus dilindungi password
untuk keamanan jaringan dan melakukan pengaturan jaringan wireless.
Selasa, 14 Januari 2014
Arsitektur Telematika Dari Sisi Server
Arsitektur telematika yaitu sebuah struktur desain yang secara logic dapat meningkatkan hubungan
jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.
Dan
disini saya akan membahas tentang Arsitektur
Telematika Dari Sisi Server.
Arsitektur Telematika Dari Sisi Server
Arsitektur Telematika Sisi Server adalah sebuah eksekusi sisi server web
khusus yang melampaui standar metode HTTP yang harus mendukung. Sebagai contoh,
penggunaan CGI script di sisi server khusus yang tertanam di tag halaman HTML;
tag ini memicu suatu tindakan kejadian atau program untuk mengeksekusi.
Karakteristik Server:
1. Selalu menunggu permintaan dari salah satu klien.
2. Melayani permintaan klien kemudian menjawab dengan
data yang diminta ke klien.
3. Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain
untuk melayani permintaan klien.
4. Jenis server khusus mencakup: web server, FTP server,
database server, E-mail server, file server, print server. Kebanyakan layanan
web ini juga jenis server.
Arsitektur client server dapat dibedakan menjadi 3 model :
1. Standalone (one-tier)
Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada
mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan
dijalankan pada host. Walaupun komputer client dipakai untuk mengakses
mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan karena mereka
“dump-client” atau “dump-terminal”. Tipe model ini, dimana semua pemrosesan
terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat
kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host:
Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin
banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah
perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe
adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa akses ke
aplikasi yang ada.
Pada saat itu jaringan sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya
digunakan untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe. Internet baru saja
dikembangkan oleh pemerintah US dan pada saat itu dikenal sebagai ARPANET.
Namun keterbatasan yang dikenakan pada user mainframe dan jaringan telah mulai
dihapus.
2. Client/Server (two-tier)
Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah
aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah
aplikasi two-tier dengan banyak client dan sebuah server yang dihubungkan
melalui sebuah jaringan. Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan mesin
database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan
permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke client-nya.
Dalam client/server, client-client yang cerdas
bertanggung jawab untuk bagian dari aplikasi yang berinteraksi dengan user,
termasuk logika bisnis dan komunikasi dengan server database. Tipe-tipe tugas
yang terjadi pada client adalah :
• Antarmuka pengguna
• Interaksi database
• Pengambilan dan modifikasi data
• Sejumlah aturan bisnis
• Penanganan kesalahan
Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan
trigger (yang juga berisi aturan bisnis). Dalam sistem client/server, sebagian
besar logika bisnis biasanya diterapkan dalam database. Server database
manangani :
• Manajemen data
• Keamanan
• Query, trigger, prosedur tersimpan
• Penangan kesalahan
Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi
beban pemrosesan dari komputer sentral ke komputer client. Ini berarti semakin
banyak user bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak
akan menurun dengan cepat. Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat
mengakses data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun
masih terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas
tertentu, kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar
aplikasi. Model client/server memiliki sejumlah keterbatasan :
• Kurangnya skalabilitas
• Koneksi database dijaga
• Tidak ada keterbaharuan kode
• Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi
Aplikasi-aplikasi berbasis client/server memiliki
kekurangan pada skalabilitas. Skalabilitas adalah seberapa besar aplikasi bisa
menangani suatu kebutuhan yang meningkat – misalnya, 50 user tambahan yang
mengakses aplikasi tersebut. Walaupun model client/server lebih terukur
daripada model berbasis host, masih banyak pemrosesan yang terjadi pada server.
Dalam model client/server semakin banyak client yang menggunakan suatu
aplikasi, semakin banyak beban pada server.
Koneksi database harus dijaga untuk masing-masing
client. Koneksi menghabiskan sumber daya server yang berharga dan masing-masing
client tambahan diterjemahkan ke dalam satu atau beberapa koneksi. Logika kode
tidak bisa didaur ulang karena kode aplikasi ada dalam sebuah pelaksanaan
executable monolitik pada client. Ini juga menjadikan modifikasi pada kode
sumber sulit. Penyusunan ulang perubahan itu ke semua komputer client juga
membuat sakit kepala.
Keamanan dan transaksi juga harus dikodekan sebagai pengganti penanganan
oleh COM+/MTS. Bukan berarti model client/server bukanlah merupakan model yang
layak bagi aplikasi-aplikasi. Banyak aplikasi yang lebih kecil dengan jumlah
user terbatas bekerja sempurna dengan model ini. Kemudahan pengembangan
aplikasi client/server turut menjadikannya sebuah solusi menarik bagi
perusahaan.
Pengembangan umumnya jauh lebih cepat dengan tipe sistem ini. Siklus
pengembangan yang lebih cepat ini tidak hanya menjadikan aplikasi meningkat dan
berjalan dengan cepat namun juga lebih hemat biaya.
3. Three-Tier / Multi-Tier
Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk
menjawab keterbatasan pada arsitektur client/server. Dalam model ini,
pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan
arsitektur multitier). Lapisan ketiga dalam arsitektur ini masing-masing
menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu :
• Layanan presentasi (tingkat client)
• Layanan bisnis (tingkat menengah)
• Layanan data (tingkat sumber data)
Layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin
client. Logika bisnis dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan dalam
tingkat menengah. Lapisan layanan data berisi server database. Setiap tingkatan
dalam model three-tier berada pada komputer tersendiri. Konsep model three-tier
adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasi
aplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
Langganan:
Postingan (Atom)